Anak kedua kami sudah tentu berbeda dg anak kami yang pertama meskipun cetakannya sama. Barangkali komposisi adonannya yang berbeda. Setiap keunikan mereka kami syukuri dengan segenap perasaan.
Anak kami yg kedua memiliki kemauan kuat. Kalau sudah bilang "saya yang menyalakan AC", maka harus benar-benar beliau yang melakukannya. Termasuk masa sebelum kami memahami setiap ucapannya karena artikulasinya.
Sebelum usia 2 tahun, beliau sudah makan bubur, buah dan makanan balita lainnya. Namun, qadarullah kami mendapati kisah beberapa kali ganti pengasuh anak.
Di usia sekitar 2 tahun, anak kedua kami menolak semua makanan yang biasa disukainya. Bahkan tidak mau minum susu. Hanya air putih yang diiyakan.
Dengan berusaha tetap tenang dalam kecemasan, kami mengajak beliau keliling, menunjukkan berbagai makanan dan jenis susu. Alhamdulillah ada yang dipilihnya yaitu susu rasa pisang dari Diamond.
Selain susu tersebut, tdk ada yang diinginkan beliau. Kami sedikit memaksa, beliau malah menangis keras dan berteriak-teriak yang kami tidak memahami maksudnya sambil guling2.
Maka, kami sepakat. Untuk sementara kami biarkan beliau hanya mengkonsumsi susu tersebut.
Tak lama, susu tersebut berhenti diproduksi karena faktor jumlah konsumen. Lalu kami membeli beberapa merek susu dan mengujinya, anak kami memilih susu UHT full cream.
Di usia menjelang 3,5 tahun kami makin khawatir dengan kondisi beliau. Meski nampak padat, namun rambutnya pirang. Seperti kekurangan vitamin.
Lalu, dengan berbagai upaya kami lakukan, alhamdulillah beliau mau minum madu yang diencerkan. Saya tambahkan spirulina setengah kapsul. Minum pagi dan sore. Beberapa hari kemudian biidznillah, rambutnya menghitam.
Kami membawa beliau ke Dokter Rehab Medik, dokter anak, dokter ahli gizi, dan psikolog. Pernah satu kali kami mengikuti resep, namun anak saya tidak mau. Lalu tetap kami lanjutkan madu dan spirulina.
Bersyukur Allah membukakan pengetahuan bagi kami setelah silaturahmi ke banyak ahli. Kondisi anak kami dengan Obsessive Compulsive Disorder dan kecenderungan Dyslexia nya, membutuhkan cara perhatian yang berbeda. Benar-benar sangat berbeda.
Diawali dengan Fisioterapi dengan Electrostimulator di pipi, lalu Treatment pijat di beberapa bagian tubuh rutin kami lakukan tiap malam bahkan sampai sekarang untuk OCD dan kekuatan organ pencernaan sekitar mulut atau pengunyah. Bermain memory untuk menguatkan ingatan jangka pendeknya, hipnosis untuk OCD dan karakternya, tetap mengenalkan makanan mulai dari yang paling encer, lunak hingga padat, bombardir kata untuk kosa kata dan artikulasinya serta latihan motorik dg berbagai kegiatan dan ikut kelas Terapi Wicara.
Ikhtiar kami iringi dengan doa dan herba pagi dan sore yaitu:
- Extrafood setengah sdm
- Pegagan 1 kapsul
- Gamat 1 kapsul (sore sj)
- Spirulina setengah kapsul.
Semua kami buka, diaduk dan tambahkan air.
Lalu kesukaan anak kami adalah Kopi 7 Elemen. Terutama ketika sedang kurang enak badan, beliau sendiri akan minta diseduhkan kopi tersebut.
Alhamdulillah... bi idznillah.
Sekarang, anak kami sudah memiliki banyak kosa kata. Bisa berbicara sendiri dengan mengucapkan kalimat yang terdiri lebih dari 4 atau 5 kata (sebelumnya hanya 1-2 kata), memori jangka pendek semakin kuat, bisa diajak komunikasi dua arah, memahami perintah, dan bisa diajak berdiskusi ketika ada hal yang tidak disukainya.
Terlebih lagi, rahangnya sudah kuat sehingga bisa makan buah, sayur, nugget, sosis, opor ayam, tahu, bakso, nasi (masih agak dipaksa), dan makanan padat lainnya.
Bersyukur, hanya itu yang mampu kami lakukan. Dengan anak kedua kami ini, kami diizinkan oleh Allah untuk belajar mengenai setitik pengetahuan tentang kehidupan.
Semoga bermanfaat. Wahono dan dyah
Posted by : Wahono
Herba
◼ Harga Member (hemat 21.00%)
Belum menjadi member HNI? Dapatkan diskon 10%-30% dengan biaya pendaftaran 10.000 rupiah saja!
Setelah anda registrasi, tunggu beberapa saat hingga anda mendapatkan notifikasi via SMS atau Whatsapp. anda akan mendapatkan vitrual card member HNI. seperti dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar