Daun Pegagan Yang Ajaib Bisa Untuk Jerawat Hingga Kecerdasan Otak

Pegagan atau nama latinnya adalah Centella Asiatica tumbuhan ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Pegagan juga merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah.

Di beberapa daerah di Indonesia, daun pegagan ini memiliki nama lokal yang bermacam-macam seperti di Aceh, tanaman obat ini dinamakan peugaga. Di daerah Sunda, dia dinamakan antanan atau dulang sontak. Sedangkan di Bali dan Makasar dinamakan piduh dan pagaga, daun kaki kuda (Sumatra), tikusan (Madura), gagan-gagan atau panigowang (Jawa), dan masih banyak lagi.

Selama ribuan tahun, daun pegagan ini telah terbukti khasiatnya dengan digunakan menjadi obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, untuk obat kulit, dll. Bagian tanaman pegagan yang dimanfaatkan berkhasiat obat adalah pada daunnya, akar dan batang. Berikut adalah beberapa informasi manfaat dari daun pegagan yang perlu kamu ketahui

Manfaat Pegagan Untuk Kesehatan

MENGATASI JERAWAT. Saat Anda memiliki jerawat yang tengah aktif, ternyata menggunakan krim anti jerawat yang mengandung Centella Asiatica dapat mempercepat proses pemulihan juga sekaligus dapat membersihkan wajah dari jerawat tanpa meninggalkan bekasnya

Selain itu, karena bekerja efektif dalam meningkatkan produksi kolagen, daun pegagan mampu mencegah pembentukan luka bekas jerawat atau hiperpigmentasi.

Peningkatan produksi kolagen pada tubuh juga mampu untuk menghilangkan bekas jerawat yang muncul karena mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A, C, B1 dan B2, niacin, carotene, dan antioksidan.

MEMBANTU PENYEMBUHAN LUKA. Manfaat daun pegagan yang pertama adalah untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Didalam kandungan bahan kimia yang terdapat didalamnya dikenal sebagai triterpenoid berperan untuk mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan kadar antioksidan, dan menyuplai darah ke area luka.

Menurut penelitian yang dilakukan pada April 2018 mengamati manfaat dari daun pegagan untuk mengurangi jaringan parut setelah operasi. Hasilnya, pasien yang minum ekstrak daun pegagan secara rutin setelah operasi mengalami proses penyembuhan yang jauh lebih cepat ketimbang dengan orang yang tidak mengonsumsi daun pegagan.

MENGOBATI LUKA BAKAR. Dengan manfaatnya yang sangat banyak ternyata pegagan juga dapat mengobati luka bakar pada kulit dengan dicampurkannya ke dalam salep atau obat untuk luka bakar. Menurut laman Trihealth, ini karena tumbuhan tersebut memiliki kandungan yang bernama triterpenoid.

Zat itu dapat memberikan kekuatan pada kulit, meningkatkan kadar antioksidan, serta suplai darah ke area luka. Dengan begitu, luka bakar dan luka lainnya pun akan cepat sembuh.

MENGOBATI PASIEN ALZHEIMER. Manfaat dari daun pegagan lainnya yaitu memiliki kemampuan untuk membantu meningkatkan fungsi memori pada otak dan saraf. Peningkatan kedua fungsi tersebut memiliki potensi dalam membantu pengobatan penyakit Alzheimer.

Bahkan menurut studi yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa ekstrak daun pegagan memiliki efek positif untuk mengobati kelainan perilaku pada tikus yang telah terinfeksi penyakit Alzheimer.

Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa manfaat daun pegagan mampu melindungi sel-sel otak dari keracunan. Selain itu, daun pegagan juga bermanfaat untuk melindungi sel-sel di otak dari pembentukan plak yang memicu penyakit Alzheimer.

Meski demikian ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu atau dapat menggunakannya dengan dosis yang telah ditetapkan pada obat Herbal yang mengandung daun pegagan.

MENGATASI PENUAAN DINI. Daun Pegagan atau centella asiatica selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, mengonsumsi daun pegagan juga dapat bermanfaat untuk atasi penuaan dini terutama umumnya pada wajah dan juga leher.

Gejala penuaan dini merupakan salah satu masalah kecantikan dan kesehatan yang sangat dihindari oleh hampir sebagian besar kalangan wanita.

Tidak bisa dipungkiri, semakin bertambahnya usia maka produksi kolagen alami dalam tubuh juga akan menjadi semakin berkurang. Padahal, kolagen merupakan protein yang memiliki peranan sangat penting didalam elastisitas kulit terutama wajah dan leher.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Ayurveda and Integrative Medicine menyatakan bahwa daun pegagan secara efektif dapat membantu dalam pembuatan produksi kolagen alami di dalam tubuh.

MENYAMARKAN STRETCH MARKS. Manfaat daun pegagan yang tak kalah hebat ialah mampu mengatasi stretch marks, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sebuah studi pada tahun 2013, diketahui bahwa tanaman pegagan ini dapat menyamarkan kemunculan stretch marks pada kulit.

Hal ini disebabkan karena terdapat didalamnya senyawa terpenoid yang terkandung dalam Centella Asiatica membantu meningkatkan produksi kolagen di dalam tubuh.

Selain dapat membantu untuk menyamarkan stretch marks yang sudah ada pada kulit, senyawa tersebut juga membantu mencegah kemunculan stretch marks yang baru.

MEREDAKAN STRES. Manfaat yang tak kalah penting pada Daun Pegagan yaitu meredahkan penyakit stress, menurut penelitian yang telah dilakukan pada 33 orang dengan gangguan kecemasan umum menemukan bahwa ekstrak daun pegagan yang dikonsumsi selama 60 hari dapat menurunkan stres, kecemasan, bahkan depresi.

Sebuah penelitian lain yang juga melibatkan hewan untuk menemukan bahwa pegagan memiliki efek anticemas pada tikus jantan yang kurang tidur selama 72 jam.

Kurang tidur nyatanya dapat menyebabkan kecemasan, stres oksidatif, dan bahkan peradangan saraf. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.

MELANCARKAN PEREDARAN DARAH.Selain bermanfaat untuk meredakan stres, tumbuhan satu ini juga memiliki manfaat untuk melancarkan aliran darah. Hal ini diduga karena terdapat didalamnya kandungan triterpenes pada daun yang memiliki sifat anti-peradangan.

Kandungan kimia ini juga diketahui menstimulasi pembentukan kolagen serta glikosaminoglikan yang merangsang penyembuhan luka.

Sebuah jurnal tinjauan sistematis menemukan bahwa Centella asiatica membantu mengurangi gejala-gejala insufisiensi vena. Gejala seperti nyeri, bengkak, dan keluhan kaki yang terasa berat diketahui dapat berkurang akibat penggunaan tanaman herbal ini.

MENGATASI PENYAKIT INSOMNIA. Pegagan juga dapat bermanfaat untuk mengatasi insomnia. Efek menenangkan yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut dapat membuat kita merasa rileks saat akan tidur.

Pikiran-pikiran yang mengganggu dan kemudian sering hinggap di kepala penderita insomnia pun akan berkurang. Tentu saja hal ini akan membuat seseorang menjadi lebih mudah untuk terlelap.

MENINGKATKAN FUNGSI KOGNUTIF OTAK. Manfaat Pegagan berikutnya adalah dapat meningkatkan fungsi kognitif otak. Berdasarkan sebuah penelitian kecil yang telah dilakukan pada tahun 2016 membandingkan efek ekstrak daun pegagan dan asam folat untuk meningkatkan fungsi otak setelah penyakit stroke.

Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa pegagan dan asam folat memiliki manfaat yang sama dalam meningkatkan fungsi otak. Akan tetapi, para ahli menemukan bahwa pegagan lebih efektif dalam meningkatkan daya ingat seseorang setelah stroke dibandingkan dengan asam folat.

Penelitian pada studi lainnya juga yang dilakukan pada tikus menemukan hal yang serupa. Meski dapat meningkatkan fungsi otak tikus usia muda dan tua, efek tersebut lebih optimal pada tikus yang lebih tua.

Kandungan Senyawa Kimia Pegagan

Pegagan Bermanfaat sebagai obat karena memiliki kandungan komponen fitokimia seperti; triterpenoid, saponin, flavanoid, tanin, steroid, dan glikosida. Zat aktif yang terdapat di dalam pegagan adalah antara lain asiatikosida, asam asiatik, asam madekasik, madekasosida (golongan triterpenoid), sitosterol dan stigmasterol (golongan steroid), dll.

Kandungan kimia yang terdapat pada pegagan juga seperti garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi mengandung fosfor, minyak atsiri (15), pektin (17,25%), asam amino dan vitamin (Santa dan Bambang 1992; Kusuma et al. 1994; Lasmadiwati et al. 2004).

Content Disclaimer:
Artikel pada halaman ini hanya sebagai informasi semata, tidak ditujukan sebagai saran pengganti dokter atau ahli kesehatan keluarga Anda.